PKM Mengkubang
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang
    • Maklumat Pelayanan
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • Peta Lokasi
  • Informasi
    • Berita
    • Artikel
  • Pelayanan
    • Jenis Layanan
    • Standar Layanan
    • SOP Layanan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Inovasi
    • SIGESITE PIS-PK
    • KATIS
    • CEKAL RAHIM
    • STAR
    • YUK NGEJIM
  • Saran & Aduan
    • Keluhan dan Saran
No Result
View All Result
PKM Mengkubang
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang
    • Maklumat Pelayanan
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • Peta Lokasi
  • Informasi
    • Berita
    • Artikel
  • Pelayanan
    • Jenis Layanan
    • Standar Layanan
    • SOP Layanan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Inovasi
    • SIGESITE PIS-PK
    • KATIS
    • CEKAL RAHIM
    • STAR
    • YUK NGEJIM
  • Saran & Aduan
    • Keluhan dan Saran
No Result
View All Result
PKM Mengkubang
No Result
View All Result

Pola makan sebelum donor darah berpotensi reaksi alergi pada penerima

PKM Mengkubang by PKM Mengkubang
14 Mar, 2024
0 0
0
Pola makan sebelum donor darah berpotensi reaksi alergi pada penerima
Share on FacebookShare on Twitter



Jakarta (ANTARA) – Sebuah penelitian menemukan hubungan menarik antara pola makan pendonor sebelum donor darah dan reaksi alergi transfusi (ATR) pada penerima, khususnya di kalangan anak-anak.

Ditulis laman Medical Daily, Kamis, hingga 2 persen transfusi dapat menyebabkan reaksi alergi transfusi (ATR) yang berpotensi mengancam jiwa menurut penelitian di jurnal Allergy.

Reaksi-reaksi yang merupakan respon hipersensitivitas terhadap produk darah, terutama trombosit dan plasma, memiliki mekanisme pasti yang belum diketahui.

Baca juga: Benarkah mendonorkan darah punya manfaat untuk jantung? 

Baca juga: PMI: Jaga kesehatan untuk bisa lakukan donor darah di bulan Ramadhan

“Dalam penelitian kami sebelumnya, kami menemukan bahwa pasien anak-anak dengan alergi makanan secara karakteristik lebih rentan terhadap ATR.

Mengingat alergi makanan juga lebih umum terjadi pada anak-anak, kami memutuskan untuk menyelidiki apakah makanan yang dimakan donor sebelum mendonorkan darah dapat dikaitkan dengan penyakit tersebut,” kata Dr. Ryu Yanagisawa dari Rumah Sakit Universitas Shinshu, Jepang, yang memimpin penelitian tersebut.

Selama penelitian yang dilakukan antara Mei 2022 dan Desember 2023, para peneliti mengumpulkan sampel darah dari lebih dari 100 anak yang diketahui alergi terhadap telur, gandum, atau susu. Mereka juga mengambil darah dari dua donor sehat sebelum dan sesudah makan makanan ini dalam jumlah besar dan mengekstrak serumnya.

Setelah mengumpulkan darah dari setiap pasien alergi, para peneliti melakukan tes aktivasi basofil (BAT) untuk mengevaluasi aktivasi basofil, sejenis sel darah putih yang terlibat dalam reaksi alergi. Ini dilakukan dengan memaparkan sampel ke serum yang sesuai.

Hasil BATs menunjukkan bahwa pada pasien yang alergi telur, kadar basofilnya meningkat ketika darahnya terkena serum dari donor yang telah mengonsumsi telur.

Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa jika pasien memiliki alergi makanan, alergen dalam makanan yang dikonsumsi donor sebelum donor darah dapat berkontribusi pada perkembangan ATR.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil dengan lebih pasti, para peneliti berharap penelitian mereka saat ini akan menjadi langkah penting pertama dalam memahami mekanisme yang mendasari ATR.

“Di masa depan, kita bisa memprediksi terlebih dahulu siapa yang mungkin menderita ATR. Dengan waktu yang cukup, langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan ATR dapat dikembangkan, sehingga mengarah pada transfusi darah yang lebih aman,” kata Dr. Yanagisawa.

Baca juga: Dokter: Donor plasma darah bantu penanganan gangguan pembekuan darah

Baca juga: Ahli: “Viral Load” bantu dokter identifikasi kasus resistensi obat

Baca juga: Dokter RSUP: Donor darah cegah risiko penyakit jantung dan stroke

 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Previous Post

Dokter sebut implan koklea minim risiko dan banyak manfaat

Next Post

Ahli gizi: Pengolahan makanan harus diperhatikan selama puasa

PKM Mengkubang

PKM Mengkubang

Mitra unggul mewujukan masyarakat kecamatan Damar sehat dan  mandiri  

Please login to join discussion

Terbaru

Kasus Stunting Di Indonesia Mencapai 24,4% #Shorts #Stunting #Nuknir

Kasus Stunting Di Indonesia Mencapai 24,4% #Shorts #Stunting #Nuknir

25 Mei, 2025
0
#boster bb anak#cooking#anak sehat#anak cerdas#resepmasakan #masakan

#boster bb anak#cooking#anak sehat#anak cerdas#resepmasakan #masakan

25 Mei, 2025
0
manfaat kayu secang #herbal #manfaat #idejualan

manfaat kayu secang #herbal #manfaat #idejualan

24 Mei, 2025
1
Tips Sehat Saat Lebaran Makanan Buatan Homemade #Shorts #Tips #lebaran #sehat #Kuliner

Tips Sehat Saat Lebaran Makanan Buatan Homemade #Shorts #Tips #lebaran #sehat #Kuliner

24 Mei, 2025
1
5 Manfaat Pare FULUK KESEHATAN

5 Manfaat Pare FULUK KESEHATAN

23 Mei, 2025
0

Saran dan Aduan

  • Indra / 10 Sep, 2022
    Silahkan tulis masukan, kritik dan saran anda disini, contoh tulisan...

Lihat saran dan aduan

Facebook Instagram Youtube

© 2020 UPT Puskesmas Mengkubang

  • Login
  • Sign Up
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang
    • Maklumat Pelayanan
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • Peta Lokasi
  • Informasi
    • Berita
    • Artikel
  • Pelayanan
    • Jenis Layanan
    • Standar Layanan
    • SOP Layanan
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Inovasi
    • SIGESITE PIS-PK
    • KATIS
    • CEKAL RAHIM
    • STAR
    • YUK NGEJIM
  • Saran & Aduan
    • Keluhan dan Saran

© 2020 UPT Puskesmas Mengkubang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Butuh bantuan?
WhatsApp
Ada yang bisa kami bantu?