Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) mengimbau kepada orang tua dan pihak sekolah untuk proaktif terhadap persoalan kebutuhan gizi anak setiap hari.
“Ini pentingnya edukasi yang tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga orang tua dan sekolah. Mereka juga harus paham kebutuhan akan asupan gizi bagi anak,” kata Luciana kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, meskipun ada program makan siang bergizi gratis dari program pemerintah, tetapi orang tua wajib memperhatikan gizi anak terutama saat berada di rumah.
Baca juga: Pemerintah Inggris dukung Makan Bergizi Gratis untuk anak di Indonesia
Namun demikian, tidak semua orang tua memiliki literasi atau pengetahuan yang cukup terkait hal ini.
Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan turut mengambil peran memberikan edukasi kepada orang tua agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
“Biasanya antara orang tua dan guru punya grup untuk berkoordinasi terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nah itu harus juga dimanfaatkan sebagai media untuk edukasi soal gizi,” ujarnya.
Baca juga: Kemensos berdayakan pendamping sosial sukseskan Makan Bergizi Gratis
Lebih lanjut Luciana menyampaikan, pemenuhan kebutuhan asupan gizi anak usia sekolah dasar sesuai anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melibatkan pemberian makanan yang seimbang dan kaya akan berbagai nutrisi penting untuk mendukung tumbuh kembang, kesehatan, dan konsentrasi mereka dalam belajar.
Adapun beberapa langkah yang dapat diambil untuk memenuhi kebutuhan gizi anak di antaranya menyediakan menu seimbang yang terdiri atas berbagai jenis makanan yang mengandung unsur gizi yang lengkap, yaitu karbohidrat, protein, lemak sehat, serta sayuran dan buah-buahan.
Baca juga: Sarapan sehat bergizi Papua Tengah sasar murid dan guru
Tidak hanya itu, orang tua juga wajib mengerti aturan terkait porsi makanan yang tepat untuk memastikan anak mendapatkan cukup energi tanpa berlebihan.
Kemudian, jadwal makan secara teratur termasuk camilan sehat di antara waktu makan, dan mengonsumsi air putih setiap hari.
Ia menambahkan, anak usia sekolah juga lebih cenderung menikmati makanan yang bervariasi dan menarik.
“Kalau anak sekarang kan sukanya semacam nugget gitu ya. Itu tuh dari rumah sudah harus diajarin supaya nggak terbuang nanti yang di sekolah nggak dimakan,” katanya.
Baca juga: Mendes ajak Bank Dunia sukseskan program Makan Bergizi Gratis
Baca juga: Pakar sarankan Makan Bergizi Gratis berprinsip dari ladang ke piring
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024