Saat seseorang sedang atau aktif berolahraga, ada pemenuhan gizi dan nutrisi yang perlu dipenuhi, terutama protein sebagai zat gizi makro yang berperan dalam meningkatkan performa saat olahraga.
Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk. dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat mengatakan jika protein cukup maka daya tahan terhadap aktivitas (endurance) untuk tubuh akan baik dan dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan olahraga.
Selain itu, protein juga bermanfaat dalam proses recovery (pemulihan) sehingga dapat membangun massa otot yang lebih optimal.
Baca juga: Tengok 10 manfaat konsumsi protein
Asupan tinggi protein umumnya tidak akan menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kadar testosteron, hormon maskulinitas pada manusia. Maskulinitas biasanya terjadi karena penyalahgunaan terapi hormon testoteron, bukan karena asupan protein dan olahraga.
“Otot tidak semudah itu terbentuk hanya dengan mengonsumsi susu tinggi protein tanpa adanya konsistensi, latihan dan pengorbanan. Wanita dan pria memiliki kadar testosteron yang berbeda dan body shaping (bentuk tubuh) itu terbentuk dengan meningkatkan massa otot dan menurunkan masa lemak,” ujar Dedyanto.
Dia menyarankan konsumsi protein sebaiknya sesuai dengan kebutuhan. Saat berolahraga secara rutin maka kebutuhan asupan protein akan meningkat, sebaliknya mengonsumsi protein secara berlebih tanpa disertai olahraga rutin tidak akan menghasilkan perkembangan otot yang optimal.
Protein dari whey cepat dicerna tubuh, sementara protein kasein diserap tubuh lebih lambat sehingga bisa menjadi pasokan protein berkelanjutan bagi tubuh.
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023