PKM Mengkubang
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel Kesehatan
  • Profil
    • Tentang
    • Maklumat Pelayanan
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • Peta Lokasi
  • Pelayanan
    • Jenis Pelayanan
    • Standar Pelayanan
    • SOP Layanan
  • Inovasi
    • SIGESITE PIS-PK
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Hubungi Kami
    • Kontak
    • Keluhan dan Saran
No Result
View All Result
PKM Mengkubang
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel Kesehatan
  • Profil
    • Tentang
    • Maklumat Pelayanan
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • Peta Lokasi
  • Pelayanan
    • Jenis Pelayanan
    • Standar Pelayanan
    • SOP Layanan
  • Inovasi
    • SIGESITE PIS-PK
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Hubungi Kami
    • Kontak
    • Keluhan dan Saran
No Result
View All Result
PKM Mengkubang
No Result
View All Result

Manfaat teknik “circling” untuk kurangi kebiasaan berulang (BFRB)

PKM Mengkubang by PKM Mengkubang
13 Agu, 2023
0 0
0
Manfaat teknik “circling” untuk kurangi kebiasaan berulang (BFRB)
Share on FacebookShare on Twitter

[ad_1]

Ada sejumlah kasus insiden yang mengancam jiwa saat pemeriksaan setelah (pasien) mencubit kulit

Jakarta (ANTARA) – Sebuah penelitian menunjukkan adanya teknik sederhana untuk mengurangi orang yang memiliki kebiasaan berulang yang berfokus pada tubuh (body-focused repetitive behaviors/ BFRB), seperti menggigit kuku, mencubit kulit, dan menarik rambut diri sendiri.

Menurut health.com, Jumat (11/8) waktu setempat, kebiasaan tersebut dapat dikurangi dengan cara membuat gerakan melingkar yang lembut pada bagian tubuh (teknik circling) tertentu sepanjang hari. Meskipun sering diabaikan, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan konsekuensi yang cukup serius.

Ada sejumlah kasus insiden yang mengancam jiwa saat pemeriksaan ditemukan adanya gumpalan rambut di saluran cerna pada pasien yang mencubit kulit kepala dan rambut

“Ada sejumlah kasus insiden yang mengancam jiwa saat pemeriksaan setelah (pasien) mencubit kulit dan adanya gumpalan rambut di saluran pencernaan mereka,” kata peneliti di departemen psikiatri dan psikoterapi di University Medical Center Hamburg-Eppendorf di Jerman sekaligus peneliti teknik circling pada penderita BFRB, Steffen Moritz, PhD.

Baca juga: Menendang dan memukul saat tidur bisa jadi tanda buruk pada tubuh

Menurutnya, kasus seperti di atas cukup jarang terjadi. Namun, BFRB atau kebiasaan tersebut bukanlah masalah kecil secara keseluruhan dan dapat menyebabkan depresi serta kualitas hidup yang rendah.

Standar klinis yang dapat dilakukan untuk mengobati BFRB adalah terapi perilaku kognitif (CBT), yang bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi keadaan dan pola pikir yang dapat memicu BFRB. Namun, banyak orang tidak mencari tahu pengobatannya dan tidak dapat mengaksesnya karena kurangnya biaya atau waktu tunggu janji temu yang lama.

Para ahli juga mengatakan bahwa strategi yang diteliti dalam studi baru dalam teknik penggantian kebiasaan repetitif tersebut bisa sangat membantu orang-orang dengan BFRB yang belum memiliki kesempatan untuk menerima perawatan kesehatan mental. Selain CBT, tidak banyak pilihan untuk mengatasi kebiasaan berulang tersebut.

Antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat membantu beberapa pasien, tetapi peneliti belum menemukan obat yang secara konsisten menghasilkan hasil yang efektif dalam penelitian mengenai BFRB. Meski demikian, masalah lainnya adalah kurangnya akses ke pelayanan kesehatan mental atau rasa malu penderitanya karena memiliki gangguan tersebut.

Baca juga: Kebiasaan disuapi bisa berdampak buruk bagi psikologi anak

Teknik circling

Berbagai hambatan di atas menjadikan pengobatan alternatif sebagai solusi yang menarik menurut para ahli. Moritz mengatakan mainan yang dapat mengatasi gelisah sering direkomendasikan untuk penderita BFRB untuk menggantikan kebiasaan lamanya.

Moritz bersama timnya pun mempelajari teknik penggantian kebiasaan yang berbeda untuk mengatasinya. Dalam penelitian selama enam minggu tersebut, para peneliti merekrut 268 orang dari media sosial yang memiliki BFRB.

Tim peneliti itu pun memberi tahu setengah dari penderita BFRB tersebut bahwa mereka berada dalam daftar tunggu untuk perawatan BFRB, sehingga tim peneliti menginstruksikan kepada mereka untuk melakukan teknik berputar (circling) setidaknya dua kali sehari, dan kapan pun mereka merasakan dorongan untuk mencubit kulit, menarik rambut, atau menggigit kuku.

Para peserta penelitian tersebut diberikan panduan dan video yang mendemonstrasikan berbagai teknik, termasuk menyilangkan lengan dan membuat lingkaran di lengan bawah atau menggunakan jari telunjuk untuk melingkari ujung ibu jari. Hal terpenting adalah instruksi tersebut mengarahkan peserta untuk tidak menekan atau menyentuh kuku mereka ke kulit mereka sendiri.

Hasilnya, sebanyak hampir 53% peserta yang diperkenalkan dengan teknik circling tersebut melaporkan perkembangan yang baik setelah enam minggu melakukannya. Para peneliti pun percaya bahwa pengobatan dengan teknik circling bekerja efektif untuk beberapa peserta.

Teknik circling dapat membantu siapa saja yang berjuang dengan BFRB, tetapi sedang tidak menerima bantuan profesional dalam perawatan kesehatan mental. Perlu diingat bahwa untuk mengurangi kebiasaan BFRB dengan teknik circling memang membutuhkan kesabaran karena diperlukannya waktu untuk menghentikannya.

Jika teknik circling secara otodidak masih belum berhasil mengurangi atau menyembuhkan BFRB, segera periksakan diri ke ahli untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

Baca juga: Sisi buruk kebiasaan “multitasking” untuk tubuh hingga IQ

Baca juga: Stres picu bruxism, kebiasaan buruk menggemeretakkan gigi

Baca juga: Lima kebiasaan yang buruk untuk kesehatan otak

Penerjemah: Vinny Shoffa Salma
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023

[ad_2]

Source link

Previous Post

MASINDO: Kajian lebih lanjut produk tembakau alternatif diperlukan

Next Post

Gula darah tinggi saat pradiabetes berisiko timbulkan penyakit jantung

PKM Mengkubang

PKM Mengkubang

Mitra unggul mewujukan masyarakat kecamatan Damar sehat dan  mandiri  

Please login to join discussion

Terbaru

Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Semester 1 Tahun 2025 UPT Puskesmas Mengkubang

Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Semester 1 Tahun 2025 UPT Puskesmas Mengkubang

19 Sep, 2025
8
15 Ibu Hamil Muda dan Resti Mengikuti Kelas Bumil di UPT Puskesmas Mengkubang

15 Ibu Hamil Muda dan Resti Mengikuti Kelas Bumil di UPT Puskesmas Mengkubang

17 Sep, 2025
26
Puskesmas Mengkubang Melaksanakan Cek Kesehatan Gratis di Pantai Burong Mandi

Puskesmas Mengkubang Melaksanakan Cek Kesehatan Gratis di Pantai Burong Mandi

16 Sep, 2025
2
Musyawarah Masyarakat Desa Mengkubang Kecamatan Damar

Musyawarah Masyarakat Desa Mengkubang Kecamatan Damar

8 Sep, 2025
4
Rapat Koordinasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis Usia Anak Sekolah Kec. Damar Kab. Belitung Timur Tahun 2025

Rapat Koordinasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis Usia Anak Sekolah Kec. Damar Kab. Belitung Timur Tahun 2025

19 Jul, 2025
5
Facebook Instagram Youtube

Hubungi Kami

Halo Puskesmas (Telp./ SMS/ WA)

0812-7877-8447

RTGD 24 Jam (Telp./ SMS/ WA)

0877-1342-2277

© 2020 UPT Puskesmas Mengkubang

  • Login
  • Sign Up
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel Kesehatan
  • Profil
    • Tentang
    • Maklumat Pelayanan
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • Peta Lokasi
  • Pelayanan
    • Jenis Pelayanan
    • Standar Pelayanan
    • SOP Layanan
  • Inovasi
    • SIGESITE PIS-PK
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Hubungi Kami
    • Kontak
    • Keluhan dan Saran

© 2020 UPT Puskesmas Mengkubang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Butuh bantuan?
WhatsApp
Ada yang bisa kami bantu?